Pelajaran dari Perjalanan Hidup Beethoven


         Ludwig van Beethoven adalah seorang komponis musik klasik dari Jerman. Ia lahir pada tanggal 17 desember 1770. Ayah Beethoven yang bernama  Johann van Beethoven bekerja sebagai penyanyi di Istana

Bonn. Ayah Beethoven menginginkan anaknya menjadi 'anak ajaib' seperti maestro musik, Mozart. Oleh karena itu, ayahnya mendorong agar Beethoven berlatih keras. Beethoven pun berlatih piano dengan keras. Pada umur 8 tahun, Beethoven sudah mengadakan konser pertamanya. pada usia 13 tahun, Beethoven sudah berhasil mengubah karya pertamanya.
         Beethoven pindah ke Wina pada usia 22 tahun untuk meningkatkan kariernya. Karya-karya gubahannya semakin banyak dan ia mendapat mendapat dukungan dari para bangsawan di Wina. Namun, kenyataan pahit harus diterimanya. Pada pertengahan tahun 1801, pada saat kariernya sedang di puncak, pendengaran Beethoven berkurang akibat penyakit otoslerosis. Ia pun menjadi depresi ( muaram, sedih, dan perasaan tertekan ) dan menjadi minder dalam pergaulan sosial.
          Setahun kemudian, Beethoven berhasil bangkit kembali. Ia melanjutkan membuat komposisi. Bahkan, Beethoven berhasil menciptakan sebuah karya simfoni 'Erocia'. Karya ini memperlihatkan sikap yang mau berjuang dari depresi dan tak mau kalah oleh penyakitnya.
          Pada tahun 1814, pendengaran Beethoven semakin parah. Ia pun mengalami depresi kembali. Pada tahu 1817, ia menjadi tuli sepenuhnya. Sekali lagi, Beethoven berhasil bangkit kembali. Karya-karya baru pun di hasilkan dan ia masih mengadakan konser walau pendengarannya sudah tidak berfungsi.
          Pada tahun 1826, Beethoven menderita demam tinggi karena penyakit ginjal. ia pun akhirrnya meninggal pada tanggal 26 maret 1827 karena penyakitnya. Namun, ia meninggalkan karya-karya besar dalam musik klasik serta semangat belajar dan berkaryanya yang patut di contoh






Comments

Popular Posts